Penjelasan Tentang Siklus Haid dan Masa Subur Setelah Melahirkan

nc efi placeholder

Bagi wanita yang sudah memasuki usia dewasa secara biologis, masa subur dan siklus haid akan menjadi perhatian. Bagi yang masih belum berkeluarga, yang masih banyak diperhatikan tentu lebih pada urusan siklus haid atau yang biasa juga disebut datang bulan. Siklus biologis ini terjadi ketika seorang wanita sudah dewasa secara biologis di mana organ reproduksi sudah bisa memproduksi sel telur. Bagi yang sudah berkeluarga atau menikah, perhitungan siklus haid akan dibarengi juga tentang perhitungan masa subur karena ini berkaitan dengan keturunan. Ternyata, masa subur setelah melahirkan juga patut menjadi perhatian karena ada juga perbedaan yang terjadi dan ini akan menjadi pembahasan nantinya.

Faktor yang Mempengaruhi Masa Subur

Sebelum memasuki pembicaraan tentang masa subur usai melahirkan, hal yang tentu perlu diperhatikan adalah tentang faktor umum yang mempengaruhi masa subur. Masa subur tidak bisa lepas dari siklus haid seorang wanita. Masa subur ini ditentukan dengan perhitungan siklus haid, yaitu kapan haid itu dimulai dan berakhir. Dari sana, masa subur bisa diketahui walau tentu terkadang perhitungan manual tidak selalu 100% tepat tapi setidaknya ini bisa memberikan estimasi. Siklus haid dan masa subur ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu yang cukup kelihatan adalah faktor stress. Stress atau beban pikiran yang berlebihan akan berpengaruh pada kinerja hormone yang nantinya akan membuat siklus haid dan masa subur menjadi tidak teratur dan sulit diprediksi. Selain itu, gaya hidup yang ada juga akan sangat berpengaruh. Gaya hidup tidak sehat akan memberikan dampak buruk dan membuat siklus haid dan masa subur menjadi terganggu. Gaya hidup tidak sehat ini seperti kebiasaan merokok hingga konsumsi alcohol. Lalu, berat badan berlebih juga patut diperhatikan.

Perbedaan Masa Subur pada Wanita

masa subur setelah melahirkan

Masa subur pada wanita memang bisa berbeda-beda. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ini tidak lepas dari faktor-faktor yang berpengaruh tersebut. Selain itu, ada aspek genetis dan hormonal yang mana ini tidak selalu sama dalam setiap wanita. Bahkan, ada wanita yang memang mengalami kemandulan atau sulit hamil karena faktor kesehatan yang ada di dalam tubuh. Lepas dari itu, usia juga akan cukup berpengaruh dalam hal masa subur seorang wanita. Wanita di usia remaja akan cenderung memiliki masa subur dan periode menstrusasi yang sangat singkat. Ini disebabkan oleh kondisi tubuh dan terutama dalam hal kondisi hormone yang masih belum stabil. Ini juga dialami oleh wanita yang mendekati masa menopause atau wanita yang sudah mulai tidak subur lagi. Masa menstruasi dan masa subur akan lebih singkat. Sedangkan, masa subur optimal akan terjadi di wanita dewasa. Selain itu, faktor seperti pasca melahirkan juga berpengaruh di dalamnya.

Hal Penting terkait Masa Subur Setelah Melahirkan

Setelah seorang wanita melahirkan, terjadi perubahan dalam tubuh. Perubahan ini berpengaruh pula dalam hal hormone yang ada di dalam tubuh. Salah satu dampaknya tentu pada masa kesuburan dan siklus haid yang ada. Berdasarkan penelitian, perempuan yang baru saja melahirkan memang tidak langsung mengalami haid dan memiliki masa subur. Dari penelitian yang ada, masa subur itu akan mulai kembali sekitar 75 hair setelah melahirkan walau kondisinya bisa saja berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya. ditambah lagi, wanita yang menyusui akan memiliki kondisi yang lebih berbeda lagi karena kinerja hormone yang berbeda. Ditambah lagi, usai melahirkan, wanita akan melalui masa pemulihan dan setelahnya akan cukup lelah dengan perawatan sang buah hati. Kurangnya jam tidur dan kelelahan menjadi faktor lainnya yang membuat terjadinya perbedaan masa subur antara wanita sebelum dan usai melahirkan.